Erwinkallonews.com, Jakarta– Saat ini generasi milenial cenderung mengalokasikan pendapatannya untuk kepentingan gaya hidup daripada investasi. Sebagaimana dilansir dari Koran Bisnis Indonesia yang terbit pada Jumat (8/3), hanya 10% dari rata-rata gaji milenial yang akan dialokasikan untuk investasi, sisanya untuk gaya hidup, zakat, serta kebutuhan pokok.
“Generasi milenial cenderung menghabiskan waktunya untuk traveling dan aktifitas sosial. Selain itu prioritas tertinggi mereka adalah membahagiakan orangtua. Selanjutnya adalah memiliki rumah, tetapi untuk investasi rumah masih cenderung lemah,” ujar Marine selaku Country Manager Rumah.com, Kamis (7/3).
Lanjut Marine, sebanyak 64,90% milenial masih belum memikirkan untuk membeli rumah dan 35,10% mengusahakan untuk membelinya. Adapun alasannya ialah biaya rumah yang cukup tinggi serta sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dianggap rumit. Meski demikian, generasi milenial tetap memiliki karakteristik rumah atau hunian impian mereka.
Berdasarkan riset dari Rumah Milenial, karakteristik hunian generasi milenial adalah rumah yang luasannya tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan kesibukan mereka dalam bekerja, sehingga hanya memiliki sedikit waktu untuk membereskan rumah atau bersih-bersih. Umumnya, sepulang dari bekerja generasi milenial lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan kegiatan me time.
Karakteristik lainnya ialah tempat yang praktis, sederhana, dan akses yang mudah. Alasannya ialah generasi milenial membutuhkan tempat yang nyaman dan aman. Akses internet juga dipertimbangkan dalam memilih hunian mereka.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI) memberi rekomendari kepada generasi milenial dalam memilih rumah, yaitu bagi generasi awal yang berusia 20 tahun-24 tahun dapat memilih rumah susun bertipe 24 dengan ukuran yang lebih kecil.
Bagi generasi berkembang yang berusia 25 tahun-30 tahun, telah menikah, dan memiliki satu anak dapat memilih rumah susun bertipe 36. Untuk generasi maju yang berusia 31 tahun-35 tahun, memiliki dua atau tiga anak dapat memilih rumah yang lebih besar dan cukup untuk satu keluarga yaitu rumah susun dengan tipe 45.
Kemudian, ada beberapa hal juga yang harus dipertimbangkan dalam memilih properti untuk hunian vertikal, yaitu lokasi yang strategis atau dekat dengan tempat pekerjaan dan pusat kegiatan keluarga, akses mudah menuju transportasi publik, serta biaya sewa bulanan.