RumahCom – Kementerian PUPR kembali menyelesaikan pembangunan rusun yang ditujukan untuk Pondok Pesantren Al Hidayah di Temanggung. Rusun merupakan salah satu bagian program perumahan yang terus didorong untuk meningkatkan sarana hunian sekaligus sosialisasi berhunian vertikal.
Rumah susun (Rusun) Pondok Pesantren Al Hidayah di Kabupaten Temangggung, Jawa Barat, yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berbiaya Rp2,6 miliar telah selesai dan diresmikan. Rusun satu tower ini dibangun untuk menghadirkan fasilitas pendukung pendidikan kalangan santriwati yang dibangun satu tower tipe barak lengkap dengan berbagai perangkat seperti furnitur dan fasilitas lainnya.
“Rusun Pondok Pesantren Al Hidayah ini bisa menampung puluhan santriwati dan dibangun dengan fasilitas yang lengkap dan nyaman. Dengan adanya rusun ini diharapkan para santriwati bisa belajar dengan lebih baik dan semakin bersemangat menuntut ilmu di pondok pesantren ini,” ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.
Pembangunan rusun ini merupakan bagian dari program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 lalu. Konsep rusun dibangun untuk memaksimalkan fungsi lahan yang semakin terbatas sekaligus sosialisasi kepada kalangan pelajar dan anak muda dengan lifestyle hunian vertikal.
Kalangan santriwati yang bisa menempati sarana hunian yang sehat dan nyaman juga diharapkan bisa terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang semakin unggul. Pondok Pesantren Al Hidayah juga diharapkan bisa segera membentuk tim untuk mengelola fasilitas dan sarana rusun sehingga bisa tetap terjaga kebersihan dan hal teknis lainnya sehingga operasional gedung ini bisa berjalan lama.
Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Jawa III Salahudin Rasyidi menerangkan, Rusun Pondok Pesantren Al Hidayah ini dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III secara single year contract project pada tahun 2021. Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Yudha Perkasa Utama dan manajemen konsultan (MK) PT Cipta Artha Kreasi Konsultan.
“Pembangunan rusun ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2021 dan bisa diselesaikan sesuai jadwal. Beberapa fasilitas juga disediakan mulai tempat tidur susun, lemari pakaian, meja belajar, kamar mandi, hingga tempat wudhu yang memadai. Rusun satu tower dua lantai ini bisa untuk menampung 56 orang santriwati,” katanya.