RumahCom – Bisnis properti di Indonesia yang terkendala karena pandemi Covid-19 terus menunjukan perbaikan. Hal ini membuat minat perusahaan asing makin banyak yang tertarik masuk untuk berkolaborasi bersama pengembang lokal menggarap proyek bukan hanya perumahan tapi juga komersial, pergudangan, hingga data center.
Indonesia bisa melalui pandemi Covid-19 dengan perekonomian yang relatif terjaga. Hingga saat ini, produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih menunjukan peningkatan sebesar 3,69 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun 2021 lalu dan hal ini seiring dengan terus membaiknya penanganan pandemi.
Aktivitas masyarakat yang mulai normal juga berdampak pada realisasi ekspor dan telah menunjukan angka tertinggi dibandingkan situasi sebelum adanya pandemi. Hal ini didorong oleh terus menguatnya berbagai harga komoditas setelah sebelumnya pertumbuhan kita negatif 2,02 persen pada tahun 2020.
Menurut Anton Sitorus, Director Research & Consultancy Savills Indonesia, sentimen yang positif ini terus mendorong peningkatan aktivitas bisnis dan hal ini didukung oleh berbagai upaya pemerintah khususnya terkaiit penanganan pandemi yang berdampak terus membaiknya sektor bisnis termasuk sektor properti.
“Situasi pandemi telah membuat sektor perumahan (landed housing) menjadi pemimpin dibandingkan sektor lainnya yang didorong oleh tingginya permintaan yang selama ini terpendam dan terealisasi saat situasi pandemi. Ini membuat tingkat penyerapan yang terus menguat khususnya di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.
Beberapa pengembang besar di wilayah Jabodetabek seperti Sinar Mas Land (SML), Ciputra Group, Modernland, Summarecon, Alam Sutera, Paramount Land, dan lainnya menjadi pengembang yang cukup aktif melansir produk maupun klaster baru. Hal ini untuk memenuhi permintaan pasar yang didominasi segmen pekerja muda milenial.
Anton juga menyebut, situasi ini akhirnya menjadi daya tarik untuk pengembang maupun perusahaan asing ikut menggarap proyek landed housing di Indonesia. Banyak pengembang asing yang menggandeng pengembang lokal untuk mengembangkan proyek properti bukan hanya perumahan tapi juga komersial hingga pergudangan dan logistik.
“Kami melihiat peningkatan partisipasi dari perusahaan asing di sini terus meningkat termasuk dalam hal pengembangan pusat data center di Indonesia. Hal ini akan terus mendorong permintaan untuk sektor properti di semua segmen dan akan mengisi kekosongan yang selama ini terkendala karena pandemi,” jelasnya.
Situasi ini juga sejalan dengan survei yang dilakukan oleh Grant Thornon yang menyebut situasi bisnis properti di Indonesia terus menunjukan sinyal yang lebih optimistis. Sekitar 87 persen pemilik bisnis merasa yakin kalau kinerja bisnisnya akan terus meningkat dalam 12 bulan ke depan dan hal ini ditunjukan dengan peluncuran proyek baru yang terjadi selama enam bulan terakhir.