Pasar properti di Jakarta untuk sektor perkantoran terus menunjukan tren peningkatan sementara unit apartemen masih stabil seperti situasi pandemi. Riset JLL Indonesia menyebut, tren peningkatan perkantoran didominasi oleh kategori sektor teknologi sementara unit apartemen masih fokus memasarkan produk eksisting.
Pasar properti untuk berbagai segmennya terus menunjukan gejolak dan kondisi yang semakin membaik setelah dihantam pandemi Covid-19. Pasar properti di Jakarta untuk sektor perkantoran misalnya, menunjukan situasi yang cukup stabil dengan tingkat okupansi mencapai 73 persen untuk kawasan CBD dan 74 persen di kawasan non CBD.
Menurut Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia Angela Wibawa, ada empat gedung di kawasan CBD Jakarta yang akan menyelesaikan konstruksinya pada beberapa kuartal ke depan dan akan menambah ruang perkantorann baru hingga 270 ribu meter persegi (m2) pada tahun 2022 ini.
“Untuk kawasan perkantoran non CBD Jakarta, pasokannya juga akan bertambah sebanyak 130 ribu m2 pada tahun ini. Untuk aktivitas ruang perkantoran masih didominasi oleh perusahaan yang bergerak di bidang sektor teknologi dengan tingkat permintaan yang masih terbatas sehingga menekan harga sewa,” ujarnya.
Selain itu masih ada pengurangan area perkantoran dari para tenant maupun permintaan akan ruang perkantoran dengan ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari strategi maupun efisiensi yang terus dilakukan para tenant maupun owner bisnis. Secara umum tingkat hunian gedung perkantoran grade A juga masih tertekan di angka 66 persen.
Sementara itu untuk pusat perbelanjaan di Jakarta masih diwarnai oleh restoran dan fasilitas hiburan ramah keluarga atau yang dilengkapi dengan taman bermain anak dengan kapasitas yang dibolehkan saat ini 70 persen. Pusat perbelanjaan untuk kategori peralatan rumah tangga juga masih terlihat cukup aktif untuk membuka toko baru maupun ekspansi ke berbagai wilayah.
Menurut Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim, tingkat hunian pusat perbelanjaan di Jakarta masih cukup stabil dengan angka 87 persen. Pasokan ruang pusat perbelanjaan baru juga masih akan bertambah sekitar 150 ribu m2 pada tahun 2022. Sementara untuk sektor apartemen di Jakarta masih menunjukan tren yang sama selama pandemi.
“Lemahnya permintaan unit apartemen membuat kalangan pengembang sangat berhati-hati untuk meluncurkan produk baru dan masih fokus untuk memasarkan stok produk eksistingnya. Calon konsumen juga masih ekstra hati-hati untuk membelanjakan dananya pada sektor apartemen namun hal ini tidak mengurungkan minat developer meluncurkan produk baru untuk segmen atas dan akan ada dua proyek baru yang segera diluncurkan,” bebernya.
Sumber : rumah.com
About Post Author
