Erwinkallonews.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 tak dipungkiri berdampak sangat dalam pada bisnis properti baik perkantoran, pusat perbelanjaan, perhotelan, kondominium, maupun perumahan yang menjadi “benteng terakhir” bagi pengembang untuk menjaga arus kas mereka.
Tekanan sektor properti memang telah terjadi sebelum pandemi artinya beberapa tahun terakhir sektor properti sendiri telah mengalami perlambatan.
Perkantoran menjadi salah satu subsektor yang paling terdampak. Hal ini dikarena kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan untuk perkantoran di wilayah central business district (CBD) Jakarta mengalami penurunan penyerapan hingga 58 persen pada semester I dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun supply perkantoran di CBD mencapai 6,7 juta m2.
“Sepanjang semester I ini penyerapan ruang kantor yang diminati berada di Grade A lalu disusul dengan premium grade, grade B, dan grade C,” ujarnya pada Kamis (17/9/2020).
Ke depan, pasokan ruang kantor di CBD akan didominasi proyek gedung perkantoran Grade A sebesar 55 persen, dan berada di wilayah Sudirman sebesar 42 persen.
Bisnis.com