Erwinkallonews.com, JAKARTA – Momentum Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dimanfaatkan oleh penghuni apartemen untuk mengadukan masalah pengelolaan apartemen yang dianggap tidak transparan. Adalah Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ketika mengunjungi Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, disamperin Amanda penghuni Apartemen Gading Mediterania Residence, Amanda.
Kepada Anies, Amanda mengeluhkan ada pengelolaan uang yang tidak transparan yang dilakukan pengelola apartemen tersebut. Menurutnya, penghuni tidak mengetahui kemana perginya uang yang mereka bayar.
“Tidak pernah ada tansparansi laporan keuangan, apa yang sudah dibayarkan warga kepada pengelola,” ujar Amanda di hadapan Anies, di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (2/4/2017).
Selain itu, Amanda mengeluhkan mahalnya biaya listrik, serta adanya masalah pengelolaan air. Dia mengatakan, air dikelola sendiri menggunakan water treatment plan (WTP), tapi yang dikenakan biaya adalah air trat. Setiap unit dikenakan abodemen Rp 58 ribu, padahal mereka sendiri pengelola hanya membayar ke air trat Rp 375 ribu untuk semua gedung, 1.584 unit,” ungkap Amanda.
“Jadi, ada banyak sekali ketimpangan antara uang yang diterima dan uang yang dikelola, cuman masalahnya ketua PPRS (Perhimpunan Penghuni Rumah Susun) adalah karyawan dari pengelola, karyawan dari developer sehingga warga tidak punya hak untuk berbicara dengan alasan sudah diwakili,” sambungnya.
Mendengar hal tersebut, Anies menginginkan adanya keadilan di Jakarta. Ia tidak ingin adanya praktek kecurangan terjadi.
“Kita ingin keadilan hadir di Jakarta. Jangan sampai ada praktek yang tidak sesuai. Kenapa kalau pengelola yang lapor cepat sekali sementara warga dibiarkan saja?” ujar Anies.
Dia menilai, bisa saja masalah yang diungkapkan oleh Amanda terjadi di tempat lain. Anies berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut.
Anies berjanji akan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin jika dia terpilihan sebagai gubernur. “Di Jakarta ada 187 apartemen dan mayoritas apartemen mungkin ada masalah yang sama. Belum ada penyerahan antara pengembang dengan warga dan ini problem besar. Kami ingin itu diselesaikan,” tegas Anies.