Erwinkallonews.com, DEPOK – Taman Melati Indah tapi tidak seindah janji manis iklannya. Sebuah kawasan yang dikelola oleh PT. Wira Karya Properti (PT. WKP) di daerah Pengasinan Sawangan Depok memiliki magnet yang kuat untuk menarik para calon pembeli untuk berinvestasi atau bertempat tinggal di sana. Termasuk saya yang akhirnya memilih Perumahan Melati Indah karena terbayang-bayang dengan janji manis iklannya.
Seiring waktu Perumahan Taman Melati Indah makin berkembang pesat, total penjualan unit rumahnya sudah mencapai lebih 90% (> 100 unit) lihat saja sudah banyak kavling kosong yang sudah dibangun dan sekarang tinggal tersisa 7 unit rumah yang belum terjual. Tentunya keinginan para penghuni dan calon penghuni semakin besar terutama akan kenyamanan dan keamanan.
Tapi apa dikata ternyata masalah keamanan perumahan ini tidak semanis dengan iklannya. Makin lama makin santer tindak kriminal yang dialami warganya. Perampokan rumah dan pencurian sepeda motor sepertinya sudah jadi salam perkenalan bagi penghuni baru.
Ini saya alami sendiri kemarin tepatnya tanggal 29 Agustus 2016 pagi pukul 6.30 WIB, ketika itu saya baru pulang ronda pagi pukul 4.00 WIB. Saya melihat motor saya terparkir di garasi rumah dengan kondisi 2 gembok saya pasang di masing-masing cakram ban depan dan ban belakang, 2 gembok alarm terpasang di cakram ban depan dan ban belakang, dan kepala rumah busi sengaja saya copot agar lebih aman.
Setelah saya masuk rumah dan keluar kembali pukul 6.30 WIB pagi motor saya sudah tidak ada, hanya helm yang ditaruh maling di garasi. Setelah lapor ke polisi ternyata kejadian di lokasi yang sama sudah dilaporkan beberapa bulan yang lalu, tapi yang jadi pertanyaan kok bisa terulang lagi? Usut punya usut, waktu lapor ke pos keamanan Taman Melati Indah petugasnya bilang yang jaga total 8 (delapan) orang termasuk koordinatornya. 1 (satu) shift yang jaga 4 (empat) orang berjaga di pintu pos utama saja, sedangkan jalur keluar – masuk perumahan ada 5 (lima) akses termasuk pintu pos utama.
Seringkali pintu pos utama tidak ada security yang jaga, dan parahnya lagi 4 (empat) akses ini tidak ada sama sekali security yang jaga. Bahayanya SOP Security ternyata hanya mengamankan truk-truk proyek dan barangnya sampai
tujuan dengan selamat, tanpa memperhatikan keamanan dan kenyamanan warga.
Sebelum kejadian saya terjadi, sudah terjadi pencurian 4 (empat) motor dan 1 (satu) rumah warga yang
dirampok dalam waktu kurang dari 1 (satu) bulan. Pengelola atau management Perumahan Taman Melati Indah seolah tutup mata dan selalu menyalahkan warga mengenai masalah keamanan warganya. Bahkan Pengelola saat ditemui dan dituntut janji iklannya oleh pengurus FSW – TMI (Forum Silahturahmi Warga – Taman Melati Indah) dan pengurus RT (belum ada RW sampai saat ini) pengelola hanya mengatakan akan dievaluasi tanpa ada tindakan perbaikan sama sekali, bahkan sengaja tidak membuat tembok batas (Arcon) perumahan dan membuat Akses keluar-masuk perumahan menjadi 1 (satu) gerbang seperti gambar di atas.
Tidak ada Arcon/Tembok batas yang terpasang Rumah Cluster kok gubuk Arcon sengaja diganti pagar Mirisnya lagi saat saya dan istri sehabis melapor dari Kapolsek, saya dan istri menemui langsung Direksi ( Bpk. Sutanto Windura ) PT. Wira Karya Properti secara langsung. Saat itu kebetulan beliau ada, tapi saat saya temui beliau malah kabur dan saya hanya dilewati.
Saya hanya dipertemukan dengan Management developer yang diwakili Bpk. Mamun (Pimpinan Proyek) dan
Bpk. Puji Santoso (Estate Manager) tapi hasil tetap sama hanya menjawab kita evaluasi lagi. Banyak warga yang complain bukan sekali dua kali melaporkan ke pihak pengelola TMI tapi tetap tidak ada respons apapun. Itu baru masalah keamanan dan system cluster, belum masalah banjir dan Fasos-Fasum seperti janji iklannya yang pada kenyataannya tidak sesuai.
Parahnya lagi PT. Wira Karya Properti sekarang mengembangkan bisnis perumahan di daerah yang sama (Pengasinan Sawangan Depok) dengan Perumahan Taman Melati Indah, tapi membersihkan namanya dengan mengganti nama Perumahan Taman Melati Premier dengan janji iklan, management dan system yang sama hanya harga lebih mahal daripada perumahan Taman Melati Indah.
Ini terbukti harga pada rumah di Taman Melati Indah tipe 45 senilai Rp 300-400 jutaan, tetapi harga rumah tipe 45 di perumahan Taman Melati Premier seharga Rp 900 juta – Rp 1 Milyar dan menurut salah satu salesnya sudah terjual per September 2016 sebanyak 60 unit.
Iklan dan Janji Manis Perumahan Taman Melati Indah Iklan dan Janji Manis Perumahan Taman Melati Premier Jadi untuk tinggal di perumahan Taman Melati Indah dan Taman Melati Premier harus dipikir-pikir lagi. Namun beruntung warga Taman Melati Indah memiliki grup FSW – TMI sebagai ruang curhat dan selalu heboh bila ada suatu kejadian, berharap keluhannya ditanggapi. Tapi mungkin karena medianya cuma kecil maka keluhan yang sudah menumpuk hanya jadi cerita basi.
Dengan dibuatnya surat pembaca ini, saya mewakili warga Taman Melati Indah sekaligus korban dari tidak becusnya penjagaan keamanan di Taman Melati Indah, saya meminta perhatian para petinggi PT. Wira Karya Properti (WKP) untuk melihat keadaan Taman Melati Indah mengingat PT. Wira Karya Properti sedang giat-giatnya promosi cluster baru dan tingginya peminat dari luar kota yang belum tahu keadaan kualitas perumahan ini di dalamnya.
Tolong benahi masalah keamanan yang pelaku kriminalnya makin berani dan juga masalah Banjir dan Fasos-Fasum. Kami warga Taman Melati Indah sangat mengharapkan tanggapan dari PT. Wira Karya Properti pusat karena kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan sangatlah mendesak.
Saya berharap management PT. WKP bisa merubah management di Taman Melati Indah biar jangan terkesan ingin mendapatkan keuntungan yang banyak tetapi menyampingkan masalah keamanan dan kenyamanan.
Terima kasih jika ada redaksi yang membantu dimuatnya artikel ini.
Penulis: Imanuel Heri Susetio, Penghuni Taman Melati Indah